Seorang manusia yang hidup di dunia (khususnya yang beragama muslim,
mempercayai) ini setidaknya telah melewati 2 alam sebelumnya dan akan
melewati alam lain setelah alam dunia ini. 2 Alam yang telah di lewati
manusia adalah alam pembentukkan dimana Allah meminta janji seorang
hamba untuk bertaqwa dan mengimani-Nya, alam ruh merupakan alam dimana
ruh manusia berada sebelum di masukkan kedalam rahim seorang Ibu, dimana
setiap manusia yang berada di Yaumul Mahfuz ini terikat janji akan
beriman hanya ke pada Allah SWT dan mengikuti ajaran yang di bawalah
oleh Rasullah SAW (sehingga pada seorang Mualaf, sebenarnya memiliki
makna bukanlah manusia yang MASUK ke dalam Islam, melainkan manusia YANG
KEMBALI kepada fitrah-Nya yaitu Islam, diaman sesuai dengan janji
ruhnya kepada Allah sebelum dihembuskan ke janin dari rahim seorang
Ibu).
Sekeluarnya atau setelah manusia melewati alam ruh,
manusia akan berada di alam rahim dengan masa normal 9 bulan 10 hari,
disana manusia mengalami prapengenalan kepada diapa sosok Ibunya, apa
yang di bekali Ibunya selama masa kehamilan seperti dikenalinya dengan
agamanya yang dianut (dipeluk) orang tuanya, biasanya seorang Muslim
sering mengumandangkan shalawat atau ayat-ayat suci Al-Qur'an yang
diperdengarkan kepada calon anaknya. Disini akan ada keterikan ruh si
anak yang telah dimasukkan ke dalam janin oleh Allah terhadap janjinya
yang terdahulu saat berada di alam ruh. Dimana biasanya si janin akan
merespon hal positif yang diberikan kepadanya dari luar rahim dengan
respon yang positif pula, seminimalnyanya saat diperdengarkan ayat-ayat
suci Al-Qur'an maupun shalawat, janin yang berada di rahim Ibu yang
melantunkannya akan merasa sejuk dan nyaman (beberapa praktik keilmiahan
pernah meriset hal tersebut dan membuktikannya). Sebenarnya dimulai
dari alam rahim inilah seorang manusia mendapatkan pendidikan dan
penanaman keimanan. Akan jadi apa anak itu nanti dapat terlihat selama
proses kehamilan si Ibu.
Setelah melewati alam ruh dan
rahim, seorang manusia akan menghadi alam penentu, kenapa di katakan
demikian? karena di alam berikutnya ini, semua perbuatan manusia akan
menjadi MODAL UTAMA akan NASIB YANG AKAN DITERIMANYA kelak setelah ia
meninggal dunia. Alam apakah itu? Alam yang menjadi penentu seorang
manusia menentukan nasib kedepannya adalah alam dunia.
Di
alam inilah manusia akan melewati frase anak-anak dan remaja, dewasa
(akil baligh), dan masa tua. Namun tidak semua manusia pasti melewati
masa (frase) tersebut. Karena ada pemutus kenikmatan dunia yang datang
kapan saja dan bisa dimana saja menimpa si manusia tersebut, yaitu
kematian. Tidak ada yang menjamin jika seorang anak akan sampai dewasa
atau tua baru ia akan meninggal, tidak ada yang menjamin pula yang tua
akan meninggal belakangan setelah anak-anak atau cucunya
meninggalkannya. Jadi apa yang dibutuhkan manusia di alam ini untuk
bekalnya sebelum kematian yang bisa datang kapan saja datang memutuskan
kenikmatan dunianya? Dalam hal ini Rasullah SAW bersabda :
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ
إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ
يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Daripada
Abu Hurairah bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: Apabila seseorang itu
meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara,
sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak yang soleh mendoakan
untuknya" (Hadith Sahih - Riwayat Muslim)
Lalu bagaimana
SIKAP dan APA YANG HARUS DIMILIKI seorang MUSLIM selama hidup dunia agar
dia selamat dan dapat menuju Surganya Allah?
Dalam hidup di dunia, seorang muslim harus memiliki beberapa bekal ini sebagai tameng menghadapi cobaan, ujian dan musibah :
1. Keimanan dan Ketaqwaan
Dengan
adanya keimanan di diri orang tersebut, dia akn mengakui keberadaan
Tuhannya, siapa penciptanya, dari mana dia berasal dan akan kemana dia
nantinya. Dengan keimanan, seseorang tidak akan merasa sesat di dunia.
Ini terukir di Al-Qur'an, Surat An-Nisaa ayat 136 yang berbunyi :
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ
ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن
قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ
وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
"Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."
Sehingga
di dirinya akan ada semacam tameng yang dapat memberikan rambu-rambu
atas apa yang ia perbuat selama di dunia, ujungnya adalah : manusia
tersebut akan menjadi pribadi yang penuh dengan ketaqwaan
2. Kesabaran dan Niat yang Teguh
Jika
seorang manusia sudah memiliki ke Iman di hati dan dirinya, sehingga
terbentuk pribadi seorang hamba yang bertaqwa kepada Allah SWT, dia akan
tahun mana yang baik dan buruk, mana yang pantas diucapkan dan mana
yang tidak pantas diutarakan, mana yang halal dan mana yang haram,
bagaimana harus menyingkapi sesuatu, dan dengan cara apa ia dapat
menyelesaikan masalah yang datang kepadanya.
Seringkali
seorang insan tahu semua hal di atas itu namun lemah dalam realisasi
menghadapi masalhnya sendiri karena banyaknya masalah yang ia hadapi.
Karena itulah seorang muslim di tuntut dan diajarkan pada agamanya lewat
Rasulnya untuk sebuah sikap yang bisa menjadi selimut pada dirinya,
yaitu kesabaran.
Kesabaran bukanlah pasrah terhadap nasib
yang menim[pa dirinya, tapi lebih kepada menerima takdir yang telah
digariskan kepadanya dan menjalankannya penuh keikhlasan sambil terus
berikhtiar (berupaya melakukan usaha) untuk menyelesaikan masalah yang
sedang ia hadapi.
Masalah tidak datang hanya dengan
kesusahan melulu, namun kebahagiaan dalam Islampun merupakan cobaan dari
Allah, dan kita sebagai hamba Allah WAJIB menjalankan dan melewatinya
dengan kesabaran. Karena semua harta yang kita miliki akan dimintai
pertanggung jawabannya kelak di sisi Allah nanti, dan untuk orang yang
berasabar akan mempu MENANGANI, MEMBAGI, serta MENGGUNAKAN harta yang di
berikan Allah kepadanya. Ini tertuang pada firman Allah SWT :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ
وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(Al-Baqarah:155)
Kabar gembira yang di janjikan Allah
kepada manusia yang bersabar menghadpi ujian dan cobaan Allah SWT yang
tertuang pada ayat tersebut adalah buah yang nantinya akan manusia
tersebut petik, yaitu akan diberikan Surga kepada hamba-Nya yang
bersabar.
Setelah si manusia bersabar menghadapi ujian dan
cobaan yang Allah SWT berikan kepadanya. sekirang seorang insan harus
memiliki kepositifan lain dalam dirinya yaitu NIAT UNTUK MEMPERBAIKI
DIRI, karena semua masalah yang datang kepada seorang manusia pasti ada
penyebabnya, baik sdar maupun tidak, kita pasti melakukan keburukan yang
mungkin menyakiti orang lain, melukai hati orang-orang yang
bersinggungan dengan kita atau kita sendiri melanggar apa yang menjadi
aturan dan perintah Allah SWT. Jadi yang perlu di sadari disini adalah :
KITA MANUSIA MEMILIKI DOSA dan KITA HARUS MEMPERBAIKINYA DENGAN NIAT
UNTUK TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN YANG SAMA yaitu dengan BERATUBAT.
Niat
untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik harus dilakukan dengan
sunggung-sungguh agar kita tidak terjebak dalam lubang yang sama atau
masalah baru yang lebih rumit. Niatkan kebaikan untuk diri kita adalah
kuncinya, karena setiap niat yang kita utarakan dengan hati, mapun lisan
akan ada konsekuensi. Ini tertuang dalam sabda Rasulullah :
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَـا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى ، قَالَ : «إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْـحَسَنَاتِ وَالسَّيِّـئَاتِ ،
ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ،
كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِـهَا
فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ
إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ ، وَإِنْ هَمَّ
بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ؛ كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً
كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِهَـا فَعَمِلَهَا ، كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً
وَاحِدَةً ». رَوَاهُ الْـبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِـيْ صَحِيْحَيْهِمَـا
بِهَذِهِ الْـحُرُوْفِ
Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu
dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hadits yang beliau
riwayatkan dari Rabb-nya Azza wa Jalla . Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan
kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat
melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allah tetap
menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat
berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allah menulisnya di
sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai
kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak
jadi melakukannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai satu
kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan
kemudian mengerjakannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu
kesalahan.” [HR. al-Bukhâri dan Muslim dalam kitab Shahiih mereka]
3. Memiliki Ilmu yang Cukup dan Bermanfaat
Ilmu
merupakan amalan yang di sebutkan Rasulullah SAW yang akan di bawa
manusia setelah ia meninggal. Ilmu yang ia miliki dan di ajarkan ke
orang lain dan orang lain tersebut mengamalkan kebaikan ilmu yang dia
berikan dan ajarkan, maka orang yang memberikan ilmu tersbut akan
mendapatkan pahala selama si penerima ilmu melakukan kebaikan apa yang
di ajarkan oleh dirinya. Artinya walau si pemberi ilmu telah wafat
(meninggal dunia) namun ilmu yang diwariskan berguna sehingga dapat di
jalankan serta menjadikan nilai yang positif terhadap orang lain yang
mengamalkannya, maka ilmu itulah sebagai penyambung dan penolong di
akhirat kelak.
Dengan ilmu pula, seorang manusia tidak
akan tersesat dan tidak akan mudah dipengaruhi oleh tipu daya yang kerap
datang menghampirinya selama dia berada di dunia. Keilmua yang kurang
pada diri seseorang akan berimbas pada penurunan keimanan yang ia
miliki. Misalkan keilmuan agama yang dimilikinya kurang, maka ada orang
diluar agamanya datang dan merayukan kata-kata manis, akan sangat mudah
bagi dirinya terpengaruh hal tersebut. Banyak sekali contoh yang bisa
kita lihat, atau mungkin itu pelajaran itu datang dari keluarga maupun
diri kita sendiri.
Mungkin selepas dari artikel ini, kita
sering atau pernah mendengar bahwa hanya orang berakallah yang bisa
menerima ilmu yang benar. Sebenarnya ini tertuang pada firman Allah SWT
pada surat Az-Zumar ayat ke 9, yang berbunyi :
أَمَّنْ
هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًۭا وَقَآئِمًۭا يَحْذَرُ
ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى
ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ
أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
"(Apakah kamu hai orang musyrik
yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
ayat ini juga sebagai penanda bawah orang berilmu adalah orang yang berakal.
Pada
surat lainnya Allah juga mengatakan bahwa, Allah akan meninggatkan
derajat orang-orang yang beriman. Sebagaimana tertuang pada surat
Al-Mujaadilah ayat ke 11 yang berbunyi :
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِى
ٱلۡمَجَـٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ
ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ
وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬ۚ وَٱللَّهُ بِمَا
تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬
"Hai orang-orang beriman
apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis",
maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ditambah
kita sebagai hidup di akhir zaman, dimana tidak ada Nabi setelah Nabi
Muhammad SAW wafat. Sehingga kita hanya perlu berpegangan pada Al-Qur'an
dan Sunnah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, agar selama dunia
akhirat dimana Rasulullah SAW bersabda :
عَنِ
ابـْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص خَطَبَ النَّـاسَ فِى
حَجَّةِ اْلوَدَاعِ، فَقَالَ: اِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ يَـئِسَ اَنْ
يُـعْبَدَ بِاَرْضِكُمْ وَ لكِـنْ رَضِيَ اَنْ يُـطَاعَ فِـيْمَا سِوَى
ذلِكَ مِمَّا تَحَاقَـرُوْنَ مِنْ اَعْمَالِكُمْ فَاحْذَرُوْا. اِنـِّى
قَدْ تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ مَا اِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَـلَـنْ
تَضِلُّـوْا اَبـَدًا. كِـتَابَ اللهِ وَ سُنـَّةَ نَـبِـيِّهِ. الحاكم
Dari
Ibnu Abbas RA, ia berkata : Bahwasanya Rasulullah SAW pernah
berkhutbah kepada orang banyak dikala hajji wada’, beliau bersabda :
“Sesungguhnya syaithan telah berputus asa bahwa ia akan disembah di
tanahmu ini, tetapi ia puas ditha’ati pada selain demikian yaitu dari
apa-apa yang kalian anggap remeh dari amal perbuatan kalian. Maka
hati-hatilah kalian. Sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kamu
sekalian apa-apa yang jika kamu sekalian berpegang teguh kepadanya,
niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu : Kitab Allah dan
Sunnah Nabi-Nya”. [HR. Al-Hakim]
Ilmu adalah kunci agar
manusia tidak mengalami kesesatan selama mengarungi hidup di dunia,
dimana sumber dari segala ilmu ada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah.
Dengan tegas Rasulullah menganjurkan untuk mengikuti ajarannya dalam
sabda beliau sebagai berikut :
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: كُلُّ اُمـَّتِى
يَدْخُلُـوْنَ اْلجَـنَّةَ اِلاَّ مَنْ اَبـَى. قَالُـوْا يـَا رَسُوْلَ
اللهِ وَ مَنْ يَـأْبـَى؟ قَالَ: مَنْ اَطَاعَنِى دَخَلَ اْلجَـنَّةَ وَ
مَنْ عَصَانِى فَـقَدْ اَبـَى. البخارى
Dari Abu Hurairah
RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Semua ummatku
kelak akan masuk surga, kecuali orang yang tidak mau”. Para shahabat
bertanya : “Ya Rasulullah siapa orang yang tidak mau (masuk surga) itu
?”. Beliau SAW bersabda : “Barangsiapa yang ta’at kepadaku, niscaya ia
masuk surga dan barangsiapa yang bermakshiyat kepadaku, sungguh ia
telah menolak untuk masuk surga”. [HR. Bukhari]
Hadist
tersebut sangat jelas bahwa hanya Al-Qur'an yang berisi firman Allah dan
disampaikan oleh Rasulullah adalah penuntun umat muslim dan Sunnah Nabi
Muhammad adalah pelengkap yang menjelaskan lebih detail apa yang Allah
firmankan adalah kunci seorang manusia akan mendapatkan surga ataupun
neraka di akhirnya kelak.
Dengan pengetahuan yang dimiliki
manusia tersebut terhadap apa yang akan di hadapinya menjadikannya
jalan pembuka bagidirinya untuk melakukan kebaikan dari apa yang
Al-Qur'an tuntunkan kepadanya dan apap pula yang di contohkan Rasulullah
selama hidupnya. Dengan pengetahuan pula manusia tidak akan tersesat
dari fitnah-fitnah, godaan-godaan dan apapun yang akan menghampirinya
selama ia berada di dunianya Allah SWT. Karena dengan ilmu dirinya akan
mengetahu apa yang Allah kehendaki, apa yang Allah maksudkan dan Allah
inginkan, serta apa yang ditauladankan oleh Rasulullah SAW.
Dengan
ilmu jugalah seseorang bisa menuntun dan mengajarkan anak-anaknya untuk
menjadi seorang yang bertaqwa, sehingga selepasnya ia meninggal dunia
ini, dan ketika Allah memintai pertanggung jawabannya kelak, maka ilmu
inilah yang akan menolongnya karena di diri anak-anak yang ia tinggalkan
sudah tertanam ilmu keshalihan yang bisa di amalkan oleh penerusnya
tersebut.
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke Freeware-Master ini, sebagai manusia saya banyak kekurangan, silahkan tinggalkan komentar anda untuk memberikan kontribusi dan masukan kepada saya untuk kemajuan Freeware-Master ini.
Nb. : untuk berbagi, request, dan mendapat informasi terbaru, kunjungi group FB saya : FREEWARE MASTER (Req. & Download Softwares & Movies, berikut linknya : https://www.facebook.com/groups/freewaremaster/