Lagi, Tindakan Rasisme Polisi Prancis




LIMA belas pria keturunan Arab dan Afrika Perancis dilaporkan telah menjadi korban rasial oleh polisi Prancis, mereka telah menuntut pemerintah karena mendapat perlakuan diskriminasi.
 
Para korban diantaranya adalah dua orang siswa, satu pekerja konstruksi dan lainnya adalah pegawai pemerintahan kota. Mereka dihentikan oleh polisi Prancis untuk dilakukan pemeriksaan identitas karena ras, agama dan daerah asal, sebuah lembaga berwenang melaporkan.


Pengacara para korban rasial, Slim Ben Achour berkata “Satu kesamaan yang mereka miliki adalah semua berkulit hitam atau berwajah Arab, mereka selalu diawasi dan sering diinterogasi oleh polisi dalam beberapa bulan terakhir.”

Pada Rabu (11/4), Menteri Dalam Negeri Prancis, Claude Gueant, sebagai Menteri yang bertanggung jawab terhadap polisi, menyatakan bahwa kepolisian tengah mencari pelaku perusakan yang kerugiannya mencapai 10 ribu euro.

Para pria dari Afrika atau Arab selalu menjadi sasaran, karena dianggap sebagai para pelaku perusakan “Bukan karena apa yang mereka lakukan, namun lebih menjurus pada ‘Muslim’ ‘hitam’ atau ‘Arab’.” Pengacara dari para korban yang berasal dari organisasi yang mendukung pemberantasan kasus rasial, kelompok dari miliarder George Soros dan aktivis anti rasial mengatakan bahwa mereka siap untuk membantu para korban rasial.

“Pemeriksaan terhadap pendatang atau warga keturunan ini sering terjadi, dilakukan beberapa kali seminggu, bahkan setiap hari, dan umumnya dilakukan dalam kondisi yang memalukan, merendahkan bahkan menghina,” beberapa organisasi mengatakan.

Organisasi HAM Prancis dalam laporannya yang diterbitkan pada Januari 2012 yang berdasarkan pada kesaksian dari 100 orang di Paris, Lille dan Lyon, menyatakan bahwa polisi sama sekali tidak memiliki alasan untuk melakukan pemeriksaan identitas secara kasar terhadap para pemuda Afrika dan Arab. 

Comments