PM Thailand Umumkan Keadaan Darurat untuk Ibukota Bangkok


Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengumumkan hukum darurat khusus untuk kota Bangkok setelah polisi anti huru hara dan demonstran anti-pemerintah bentrok di ibu kota.

 
Pemerintah Shinawatra menerapkan keamanan khusus di dan sekitar Bangkok setelah para pengunjuk rasa merebut dua komplek kementerian.

Polisi dan demonstran anti-pemerintah bentrok di ibukota Bangkok, setelah demonstran berusaha membubarkan barikade polisi di dekat Gedung Pemerintah.

Para demonstran menyerbu komplek Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan sebagai bagian dari aksi protes mereka.

“Pergilah ke setiap lantai, masuk ke setiap ruangan, tapi jangan merusak apapun,” ujar Suthep Thaugsuban, mantan wakil perdana menteri dan anggota parlemen dari kubu oposisi, mengatakan kepada kerumunan massa sebelum ia memasuki kantor kementerian.

Ini adalah hari kedua demonstrasi dipandang sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun.

Aksi protes publik meletus bulan lalu atas RUU dukungan pemerintah yang bisa memberikan amnesti kepada Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawat. Pemerintah telah dipaksa untuk meninggalkan upaya amnesti tersebut.

Namun, demonstrasi terus berlanjut, dengan pengunjuk rasa mengklaim bahwa pemerintahan Perdana Menteri Shinawatra dikendalikan oleh kakaknya Thaksin.
Atas tindakan itu, para demonstran menginginkan perdana menteri yang berkuasa saat ini untuk mundur.

Thaksin digulingkan dalam kudeta militer tujuh tahun lalu, menyusul aksi unjuk rasa yang menuduhnya melakukan tindak korupsi. Sejak saat itu, Thaksin tinggal di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara.

Dia sekarang berusaha untuk kembali ke tanah air. Thaksin, yang populer di pedesaan miskin untuk kebijakan populisnya, berpendapat tuduhan terhadap dirinya bermotif politik.

Comments