Seorang mahasiswi Brasil yang menjual keperawanannya melalui lelang
online tahun lalu berharap bisa melakukan hal sama untuk kedua kalinya.
Meski tahun lalu sudah ada pemenangnya, tetapi, kata dia, tidak ada
hubungan seksual yang terjadi antara dia dengan si pemenang lelang itu.
Pada Oktober 2012, keperawanan Catarina Migliorini ditawar jutawan
Jepang senilai 780.000 dollar AS (atau Rp 9,1 miliar) lewat sebuah
lelang online yang kontroversial. Kesepakatan itu ternyata tidak pernah
terwujud. Kini gadis itu mencoba untuk melakukannya lagi melalui situs
webnya sendiri, VirginsWanted2.com.
"Nah, setelah ditampilkan oleh begitu banyak media di banyak negara,
saya memutuskan untuk benar-benar melelang keperawanan saya," katanya
kepada The Huffington Post lewat e-mail melalui penerjemah.
Penawaran tersebut akan berakhir 12 Desember mendatang. Migliorini
mengatakan, tawaran minimum baginya untuk naik ranjang adalah 100.000
dollar (atau sekitar Rp 1,2 miliar). Dia mengatakan kepada situs web
Brasil, PurePeople.com.br, bahwa dia berharap bisa mendapatkan 1,5 juta
dollar (atau Rp 17,5 miliar).
Lelang keperawanan Migliorini sebelumnya merupakan bagian dari sebuah
rencana pembuatan film dokumenter berjudul Virgins Wanted yang dibuat
pembuat film Australia, Justin Sisely.
Lelang tersebut telah membuat Migliorini jadi selebriti dan gadis
sampul majalah Playboy di negara asalnya. Namun, hal itu juga
menimbulkan kontroversi dan skeptisisme.
Pada November 2012, setelah lelang itu, Jaksa Agung Brasil, Joao
Pedro de Saboia Bandeira de Mello Filho, mengancam Sisely dengan tuduhan
perdagangan seks jika kesepakatan antara Migliorini dan Natsu, pria
Jepang pemenang lelang, berlangsung.
Para ahli medis seperti Dr Elizabeth Lyster, seorang ginekolog
bersertifikat di Foster City, California, tidak percaya dengan tes
keperawanan. Pasalnya, teknik untuk mengetahui keperawanan dengan
melihat selaput dara tidak sepenuhnya akurat. Selaput dara, kata dokter
itu, bisa robek akibat kegiatan seperti berlari atau memasukkan tampon.
"Hal itu menyebabkan banyak masalah di kalangan agama-agama," kata
Lyster kepada The Huffington Post.
Migliorini tidak setuju dengan dokter itu dan mengatakan dirinya siap
melakukan apa pun guna membuktikan dia benar-benar perawan. "Saya
bersedia menyediakan diri untuk setiap tes yang diperlukan," katanya.
"Saat saya mengatakan saya perawan, itu karena tidak ada seorang pun di
dunia yang dapat membuktikan sebaliknya. Saya tidak pernah melakukan
hubungan seksual jenis apa pun dengan siapa pun, tidak lewat vagina,
anal, dan oral."
Gadis itu mengatakan, dia menarik diri dari lelang yang pertama
setelah dia diperkenalkan kepada pemenang lelang, yaitu "Natsu". Dia
berpikir orang itu tidak cocok dengan deskripsi yang diberikan kepadanya
sebelumnya dan dia jadi curiga. Migliorini juga mengatakan, dirinya
yakin Sisely berusaha menipu dirinya dan sejumlah orang lain dengan
dokumenternya itu.
"Dia ingin memalsukan kata-kata dan frasa, situasi, dan bahkan
perasaan yang tidak ada," katanya. "Untuk sesaat, saya setuju tetapi
kemudian saya tidak setuju. Bagi saya, sebuah film dokumenter yang
sesungguhnya harus sesuatu yang spontan."
Dia juga mengklaim, Sisely masih berutang kepadanya sebesar 20 persen
dari uang yang didapatkan pria Australia itu dari pembuatan film
dokumenter tersebut.
Sisely membantah semua tuduhan Migliorini dan mengatakan bahwa gadis
itu melanggar kontrak mereka setidaknya pada dua kesempatan. "Selain
itu, ia tidak muncul pada hari-hari shooting pada beberapa kesempatan,"
katanya kepada HuffPost awal tahun ini.
Migliorini mengatakan, dirinya siap menerima komentar miring dan
tidak ada soal dengan hal itu. Dia telah belajar dari pengalaman pada
proses lelang yang pertama. "Saya tahu bahwa ini bukan keputusan yang
konvensional, tetapi itulah keputusan saya," katanya. "Saya satu-satunya
pemilik tubuh saya sendiri. Saya sudah cukup umur secara hukum dan
punya hak. Saya terima semua kritik apakah itu positif atau negatif,
karena berbicara merupakan hak semua orang dan itu gratis."
Dia juga tidak mempersoalkan perempuan lain yang mengikuti
langkahnya, seperti "Shatuniha", gadis 18 tahun asal Siberia yang baru
saja menjual keperawanannya seharga 27.000 dollar. "Tentu saja saya
tidak peduli," katanya. "Matahari terbit untuk kita semua."
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke Freeware-Master ini, sebagai manusia saya banyak kekurangan, silahkan tinggalkan komentar anda untuk memberikan kontribusi dan masukan kepada saya untuk kemajuan Freeware-Master ini.
Nb. : untuk berbagi, request, dan mendapat informasi terbaru, kunjungi group FB saya : FREEWARE MASTER (Req. & Download Softwares & Movies, berikut linknya : https://www.facebook.com/groups/freewaremaster/